Kebutuhan Listrik
Sukabumi
Menurut data dari BPS Sukabumi, pada
tahun 2010 terdapat sekitar 47.828 rumah tangga belum teraliri listrik secara
maksimal. Rumah tangga tersebut masih menggunakan minyak tanah sebagai bahan
bakar untuk penerangan. Jumlah rumah tangga tersebut tersebar meliputi sebagian
besar kecamatan, hanya Kecamatan Pelabuhan Ratu, Ciambar, Parungkuda, Simpenan,
Cicurug dan Kebonpedes yang sudah teraliri listrik secara menyeluruh.
Berikut adalah tabel rumah tangga kurang listrik Kabupaten Sukabumi
No
|
Kecamatan
|
Non Listrik (RT)
|
No
|
Kecamatan
|
Non Listrik (RT)
|
1
|
Waluran
|
693
|
25
|
Nyalindung
|
588
|
2
|
Surade
|
2227
|
26
|
Gegerbitung
|
2025
|
3
|
Cibitung
|
1207
|
27
|
Kebonpedes
|
0
|
4
|
Jampang Kulon
|
1008
|
28
|
Cireunghas
|
1309
|
5
|
Cimangu
|
1246
|
29
|
Cibadak
|
1847
|
6
|
Kalibunder
|
2194
|
30
|
Cicantayan
|
2841
|
7
|
Tegalbuleud
|
2244
|
31
|
Nagrak
|
731
|
8
|
Cidolog
|
1121
|
32
|
Cicurug
|
0
|
9
|
Sagaranten
|
1600
|
33
|
Cidahu
|
22
|
10
|
Cidadap
|
586
|
34
|
Parakansalak
|
17
|
11
|
Curug Kembar
|
1548
|
35
|
Parungkuda
|
0
|
12
|
Pabuaran
|
605
|
36
|
Bojonggenteng
|
180
|
13
|
Lengkong
|
1176
|
37
|
Kalapanunggal
|
1105
|
14
|
Pelabuhan Ratu
|
0
|
38
|
Cikidang
|
2696
|
15
|
Simpenan
|
0
|
39
|
Cisolok
|
355
|
16
|
Warungkiara
|
195
|
40
|
Cikakak
|
696
|
17
|
Bantargadung
|
80
|
41
|
Kabandungan
|
2259
|
18
|
Jampangtengah
|
1909
|
42
|
Ciemas
|
1432
|
19
|
Purabaya
|
941
|
43
|
Ciracap
|
73
|
20
|
Cikembar
|
2810
|
44
|
Caringin
|
2327
|
21
|
Kaduampit
|
36
|
45
|
Ciambar
|
0
|
22
|
Sukabumi
|
2734
|
46
|
Gunng Guruh
|
104
|
23
|
Sukalarang
|
409
|
47
|
Cisaat
|
460
|
24
|
Sukaraja
|
192
|
Standar rata – rata kebutuhan listrik
rumah tangga dalam setahun adalah sekitar 1407,6 Kwh setiap tahunya
Untuk membantu dalam penghitungan berapa
potensi pendapatan yang bisa diraih dari rumah tangga yang belum teraliri
listrik, saya akan melampirkan data tarif dasar listrik per 1 Januari 2013
sebagai berikut :
·
R1
daya 1.300 Va = Rp 833/Kwh.
·
R1
daya 2.200 Va = Rp 843/Kwh.
·
R2
daya 3.500 Va – 200 Kva = Rp 948/Kwh.
·
R3
daya > 200 Kva = Rp 1.195/Kwh.
Saya mengasumsikan bahwa rumah tangga
yang belum teraliri listrik merupakan rumah tangga sederhana yang menggunakan
listrik tidak terlalu besar sehingga saya memutuskan menggunakan tarif R1 dengan
daya 1300V yaitu sebesar Rp 833/Kwh
Jadi secara secara penghitungan
sederhana total potensi pendapatan yang bisa diraih dari Kabupaten Sukabumi
setiap tahunya sebesar :
47.828 x 1407,6 x Rp 790 = Rp
53.184.927.312
Target Penjualan Listrik tahun 2013 di Kabupaten Sukabumi
Berikut adalah data statistik
penjualan listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) selama 3 tahun terakhir
Tahun
|
Langganan
|
VA
Tersambung
|
KWH
Terjual
|
Pendapatan
(000 Rp)
|
2009
– 2010
|
430.568
|
448.204.520
|
818.009.353
|
509.567.338
|
2010
– 2011
|
463.368
|
496.130.420
|
911.630.818
|
586.083.181
|
2011
- 2012
|
509.124
|
563.521.820
|
997.174.991
|
655.457.882
|
Pada tahun 2010 - 2011 terjadi
kenaikan Kwh listrik yang terjual sekitar 11,4 % sedangkan pada tahun 2011 –
2012 penjualan listrik meningkat sebesar 9,3%. Untuk menghitung pendapatan PLN
sendiri akan sulit ditentukan karena tarif dasar listrik yang terus berubah –
ubah dan semakin naik tiap tahunya.
Karena masih banyak pelanggan
potensial yang belum mendapatkan listrik dan semakin meningkatnya geliat
ekonomi yang berarti setiap sektor mulai dari industri, bisnis dan rumah tangga
akan mengalami peningkatan kebutuhan pasokan listrik, maka tahun 2013 ini,
jumlah permintaan listrik diasumsikan semakin bertambah. Dari data tahun –
tahun sebelumnya, saya mengasumsikan peningkatan permintaan listrik sebesar 10%
pada tahun 2013 yang berarti menjadi sekitar 1.096.892.490 Kwh di Kabupaten Sukabumi.
Per Januari 2013, PLN menaikkan tarif
dasar listrik dengan rincian sebagai berikut
I. Golongan Sosial (S)
- S2 daya 1.300 Volt Amper (Va) Tegangan Rendah, naik 4% dari tarif awal Rp 605 per Kwh menjadi Rp 629 per Kwh.
- S2 daya 2.200 Va (TR) naik 4% dari tarif awal Rp 650/Kwh menjadi sebesar Rp 679/Kwh.
- S2 daya 3.500 Va sampai 200 Kva naik 4,5% dari tarif awal Rp 755/Kwh menjadi Rp 789/Kwh.
- S3 daya > 200 Kva naik 5% dari tarif awal Rp 761 menjadi Rp 799/Kwh.
- S2 daya 1.300 Volt Amper (Va) Tegangan Rendah, naik 4% dari tarif awal Rp 605 per Kwh menjadi Rp 629 per Kwh.
- S2 daya 2.200 Va (TR) naik 4% dari tarif awal Rp 650/Kwh menjadi sebesar Rp 679/Kwh.
- S2 daya 3.500 Va sampai 200 Kva naik 4,5% dari tarif awal Rp 755/Kwh menjadi Rp 789/Kwh.
- S3 daya > 200 Kva naik 5% dari tarif awal Rp 761 menjadi Rp 799/Kwh.
2. Golongan Rumah Tangga (R)
- R1 daya 1.300 Va naik 5,5% dari tarif awal Rp 790/Kwh menjadi Rp 833/Kwh.
- R1 daya 2.200 Va naik 6% dari tarif awal Rp 795/Kwh menjadi Rp 843/Kwh.
- R2 daya 3.500 Va – 200 Kva naik 6,5% dari tarif awal Rp 880/Kwh menjadi Rp Rp 948/Kwh.
- R3 daya > 200 Kva naik 3,55% dari tarif awal Rp 1.154 per Kwh menjadi Rp 1.195/Kwh.
- R1 daya 1.300 Va naik 5,5% dari tarif awal Rp 790/Kwh menjadi Rp 833/Kwh.
- R1 daya 2.200 Va naik 6% dari tarif awal Rp 795/Kwh menjadi Rp 843/Kwh.
- R2 daya 3.500 Va – 200 Kva naik 6,5% dari tarif awal Rp 880/Kwh menjadi Rp Rp 948/Kwh.
- R3 daya > 200 Kva naik 3,55% dari tarif awal Rp 1.154 per Kwh menjadi Rp 1.195/Kwh.
3. Golongan Bisnis (B)
- B1 daya 1.300 Va naik 5% dari tarif awal dari Rp 795/Kwh menjadi Rp 835/Kwh.
- B1 daya 2/200 Va sampai 5.500 Va naik 5% dari tarif awal Rp 905/Kwh menjadi Rp 950/Kwh.
- B2 daya 6.600 Va sampai 200 Kva naik 5,56% dari tarif awal Rp 1.151/Kwh menjadi Rp 1.215/Kwh.
- B3 daya > 200 Kva naik 11,30% dari tarif awal Rp 876/Kwh menjadi Rp 975/Kwh.
- B1 daya 1.300 Va naik 5% dari tarif awal dari Rp 795/Kwh menjadi Rp 835/Kwh.
- B1 daya 2/200 Va sampai 5.500 Va naik 5% dari tarif awal Rp 905/Kwh menjadi Rp 950/Kwh.
- B2 daya 6.600 Va sampai 200 Kva naik 5,56% dari tarif awal Rp 1.151/Kwh menjadi Rp 1.215/Kwh.
- B3 daya > 200 Kva naik 11,30% dari tarif awal Rp 876/Kwh menjadi Rp 975/Kwh.
4. Golongan Industri (I)
- I1daya 1.300 Va naik 5% dari tarif awal Rp 765/Kwh menjadi Rp 803/Kwh.
- I1 daya 2.200 Va naik 5% dari tarif awal Rp 790/Kwh menjadi Rp 830/Kwh.
- I1 daya 3.500 Va 14 Kva naik 5% dari tarif awal Rp 915/Kwh menjadi Rp 961/Kwh.
- I2 daya 14 Kva sampai 200 Kva naik dari tarif awal Rp 870/Kwh menjadi Rp 914/Kwh.
- I3 daya >200 Lva Tegangan Menengah naik 3,50% dari tarif awal Rp 731 menjadi Rp 757/Kwh.
- I4 daya 30.000 Kva Tengangan Tinggi ke atas naik 4% dari tarif awal Rp 605 menjadi Rp 629/Kwh
- I1daya 1.300 Va naik 5% dari tarif awal Rp 765/Kwh menjadi Rp 803/Kwh.
- I1 daya 2.200 Va naik 5% dari tarif awal Rp 790/Kwh menjadi Rp 830/Kwh.
- I1 daya 3.500 Va 14 Kva naik 5% dari tarif awal Rp 915/Kwh menjadi Rp 961/Kwh.
- I2 daya 14 Kva sampai 200 Kva naik dari tarif awal Rp 870/Kwh menjadi Rp 914/Kwh.
- I3 daya >200 Lva Tegangan Menengah naik 3,50% dari tarif awal Rp 731 menjadi Rp 757/Kwh.
- I4 daya 30.000 Kva Tengangan Tinggi ke atas naik 4% dari tarif awal Rp 605 menjadi Rp 629/Kwh
4. Golongan Pemerintah
- P1 daya 1.300 Va naik 4,5% dari tarif awal Rp 880/Kwh menjadi Rp 920/Kwh.
- P1 data 2.200 Va sampai dengan 5.500 Va naik 5% dari tarif awal Rp 885/Kwh menjadi Rp 929/Kwh.
- P1 6.600 Va sampai 200 Kva naik 5,45% dari tarif awal Rp 1.157/Kwh menjadi Rp 1.220/Kwh.
- P2 > 200 KVa naik 6% dari tarif awal Rp 813/Kwh menjadi Rp 862/Kwh.
- P3 naik 5% dari tarif awal Rp 820/Kwh menjadi Rp 861/Kwh.
- P1 daya 1.300 Va naik 4,5% dari tarif awal Rp 880/Kwh menjadi Rp 920/Kwh.
- P1 data 2.200 Va sampai dengan 5.500 Va naik 5% dari tarif awal Rp 885/Kwh menjadi Rp 929/Kwh.
- P1 6.600 Va sampai 200 Kva naik 5,45% dari tarif awal Rp 1.157/Kwh menjadi Rp 1.220/Kwh.
- P2 > 200 KVa naik 6% dari tarif awal Rp 813/Kwh menjadi Rp 862/Kwh.
- P3 naik 5% dari tarif awal Rp 820/Kwh menjadi Rp 861/Kwh.
Jika menjadikan data di atas sebagai acuan, tentu akan sulit untuk
melakukan penghitungan dengan memperhatikan pengelompokkan jenis mulai dari
sektor sosial sampai dengan pemerintah.
Berikut
adalah rincian penghitungan penjualan listrik tahun 2011
Sektor Sosial : 22.466.707 2%Sektor Rumah Tangga : 575.966.404 58%
Sektor Bisnis : 92.428.793 9%
Sektor Industri : 280.301.304 28%
Sektor Pemerintah : 10.075.795 1%
Total : 997.174.991 100%
Prosentase di atas akan kita gunakan dalam penghitungan penjualan listrik untuk tahun periode 2012 – 2013
Selain itu untuk mempermudah
penghitungan, kita menggunakan rata – rata tarif bawah yaitu sebagai berikut
-
Sosial
: Rp
724
-
Rumah
Tangga : Rp 955
-
Bisnis : Rp 978
-
Industri : Rp 815
-
Pemerintah : Rp 958
Estimasi total penjuaan (Kwh) periode
2012 – 2013 = 1.096.892.490
Estimasi total penjualan (Rp) periode
2012 – 2013 :
-
Sosial
= 2% x 1.096.892.490
x Rp 724 = Rp 15.883.003.000
-
Rumah
Tangga = 58% x 1.096.892.490 x Rp 955 = Rp 607.568.750.000
-
Bisnis = 9% x 1.096.892.490
x Rp 978 = Rp 96.548.477.000
-
Industri = 28% x 1.096.892.490 x Rp 815 = Rp
250.031.087.000
-
Pemerintah =
1% x 1.096.892.490 x Rp 958 =
Rp 10.508.230.000
-
Total Rp
980.539.547.000
1 komentar:
wah bisa gitu ya, kok bisa tau sih pinter banget sih doni
Posting Komentar